1)
Bentuk-Bentuk Normalisasi
Hasil dari proses
normalisasi adalah tabel–tabel data dalam bentuk normal (normal form), yaitu tabel–tabel data yang terhindar dari dua hal
yaitu:
- Pengulangan
informasi.
- Potensi
inkonsistensi data pada operasi
pengubahan.
Terdapat enam bentuk normal teknik
normalisasi data, yaitu:
1.
Bentuk Normal Tahap
pertama (1st Normal Form)
2.
Bentuk Normal Tahap
Kedua (2nd Normal Form)
3.
Bentuk Normal Tahap
Ketiga (3rd Normal Form)
4.
Bentuk Normal Boyce - Code (BCNF)
5.
Bentuk Normal Tahap
Keempat (4rd Normal Form)
6.
Bentuk Normal Tahap
Kelima (4rd Normal Form)
2)
Proses-Proses Normalisasi data
Langkah-langkah yang
dilakukan dalam melakukan normalisasi data diperlihatkan dalam gambar dibawah
ini:
3) Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini memiliki ciri-ciri, yaitu :
· Merupakan kumpulan data yang akan direkam
·
Tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu
·
Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi
·
Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
4) Bentuk
Normal Tahap pertama (1st Normal
Form)
Bentuk normal ke satu 1 NF mempunyai ciri yaitu:
·
Setiap data dibentuk dalam flat file (file data/ rata)
·
Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field field
berupa "atomic value", tidak dapat dibagi-bagi lagi.
·
Tidak ada set atribute yang berulang ulang atau atribute bernilai ganda
(multivalue).
·
Tidak ada set
atribut composite atau kombinasinya
dalam domain data yang sama.
·
Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang
mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata
sehingga artinya lain.
5) Bentuk
Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu:
·
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal
kesatu.
·
Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi
pada kunci utama atau primary key.
· Sudah ditentukan kunci kunci field, dimana
kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi
anggotanya.
6)
Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal
Form)
Bentuk normal ketiga suatu
tabel mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Memenuhi bentuk 2 NF
(normal kedua)
2.
Atribut bukan kunci
tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci utama atau primary key.
Setiap
atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada
primary key secara menyeluruh.
7)
Bentuk Normal Tahap ke empat (4th Normal Form)
Suatu tabel relasional dikatakan dalam bentuk
normal keempat (4NF) jika memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut : Bila
dan hanya bila telah berada dalam bentuk BCNF
dan tidak ada multivalued dependency
nontrivial.
Multivalued
dependency (MVD) dipakai dalam bentuk normal keempat (4NF).
|
Dependensi ini
dipakai untuk menyatakan hubungan satu
ke bantak (one tomany).
8)
Bentuk
Normal Tahap Kelima (5th Normal Form)
Bentuk normal
5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi
tabel-tabel yg lebih kecil. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk
berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join
dependence. Suatu tabel memenuhi bentuk normal
5rdNF jika dan hanya jika Kerelasian antar data dalam relasi tersebut tidak
dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang memuat atribut yang lebih
sedikit.
9)
Efek Normalisasi
Normalisasi
juga mengakibatkan efek samping yang tidak diharapkan,yaitu :
1.
Munculnya duplikasi rinci data pada atribut
kunci penghubung (foreign key).
2.
Tidak terpenuhi
integritas referensial dalam basis data.
3. Mengakibatkan inefisiensi proses menampilkan kembali
data-data dari dalam basis data.
Adanya batasan penerapan
pada beberapa DBMS untuk ukuran computer pribadi/PC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar