Selasa, 08 Januari 2019

Tahapan proses Normalisasi pada RPL basis data buku TKJ semester 2

1)    Bentuk-Bentuk Normalisasi
Hasil dari proses normalisasi adalah tabel–tabel data dalam bentuk normal (normal form), yaitu tabel–tabel data yang terhindar dari dua hal yaitu:
-     Pengulangan informasi.
-     Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan.
Terdapat enam bentuk normal teknik normalisasi data, yaitu:
1.       Bentuk Normal Tahap pertama (1st  Normal Form)
2.       Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)
3.       Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form)
4.       Bentuk Normal Boyce - Code (BCNF)
5.       Bentuk Normal Tahap Keempat (4rd Normal Form)
6.       Bentuk Normal Tahap Kelima  (4rd Normal Form)
2)    Proses-Proses Normalisasi data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan normalisasi data diperlihatkan dalam gambar dibawah ini:
3)     Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini memiliki ciri-ciri, yaitu :
·      Merupakan kumpulan data yang akan direkam
·      Tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu
·      Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi
·      Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
4)  Bentuk Normal Tahap pertama (1st  Normal Form)
Bentuk normal ke satu 1 NF mempunyai ciri yaitu:
·      Setiap data dibentuk dalam flat file (file data/ rata)
·      Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field field berupa "atomic value", tidak dapat dibagi-bagi lagi.
·      Tidak ada set atribute yang berulang ulang atau atribute bernilai ganda (multivalue).
·      Tidak ada set atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama.
·      Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.
5)     Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu:
·      Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
·      Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key.
·      Sudah ditentukan kunci kunci field, dimana kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya.
6)    Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form)
Bentuk normal ketiga suatu tabel mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.        Memenuhi bentuk 2 NF (normal kedua)
2.        Atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci utama atau  primary key.
Setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.
7)     Bentuk Normal Tahap ke empat (4th Normal Form)
Suatu  tabel relasional dikatakan dalam bentuk normal keempat (4NF) jika memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut : Bila dan hanya bila telah berada dalam bentuk BCNF  dan tidak ada multivalued dependency nontrivial.
Multivalued dependency (MVD) dipakai dalam bentuk normal keempat (4NF).

      Dependensi ini dipakai untuk menyatakan  hubungan satu ke bantak (one tomany).

8)     Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form)
Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Suatu tabel memenuhi bentuk normal 5rdNF jika dan hanya jika Kerelasian antar data dalam relasi tersebut tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang memuat atribut yang lebih sedikit.
9)    Efek Normalisasi
Normalisasi juga mengakibatkan efek samping yang tidak diharapkan,yaitu :
1.    Munculnya duplikasi rinci data pada atribut kunci penghubung (foreign key).
2.      Tidak terpenuhi integritas referensial dalam basis data.
3.      Mengakibatkan inefisiensi proses menampilkan kembali data-data dari dalam basis data.
Adanya batasan penerapan pada beberapa DBMS untuk ukuran computer pribadi/PC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar